Jalan hidup masing-masing orang pasti berbeda antara satu dengan yang lain, namun semua punya satu tujuan dan akhir cerita yang sama. Seperti daun kering pada ranting yang perlahan rapuh dan jatuh hanya karena bisikan dari angin. Jatuh ke tanah kemudian hancur. Bermula dari biji yang tumbuh membentuk batang mengakar hingga rimbun daun serta mekar bunga. Dari tanah bukan? Maka pada akhirnya kembali ke tanah.
Manusia yang tercipta dari tanah maka akan kembali ke tanah. Tuhan sang pemahat dengan maha karyanya yang indah disertai akal serta pikiran, sebuah karya yang begitu mulia dibanding karya-karya Tuhan yang lainnya. Karya Tuhan paling indah pada hakikatnya adalah manusia. Tapi sungguh sayang kecemburuan iblis yang begitu besar terhadap Adam membuat anak cucu Adam menjadi terombang-ambing, mudah lena dan larut dalam dosa yang diselundupkan iblis ke hati-hati para anak Adam dan Hawa ini. Tuhan sudah memberimu 2 mata untuk melihat bukan menusuk manusia lainnya dengan kesombongan, Tuhan sudah memberimu 2 telinga untuk mendengar bukan menjerumuskan manusia lainnya dengan kesesatan, Tuhan sudah memberimu mulut untuk bicara bukan mendorong manusia lainnya ke dalam bibir jurangmu, dan Tuhan sudah memberimu 2 tangan serta kaki agar berguna, berguna membantumu melakukan segala sesuatu yang diperintahkan dan tidak melakukan segala sesuatu yang dilarang.Jika saja kesempuranaan tidak hanya milik Tuhan, kunci surga sungguh tidak perlu kita cari. Tapi tugas manusia sungguh berat, mencari itu susah namun menjaga jauh lebih sulit.
Tapi tidaklah pantas juga jika
menuntut kesempurnaan, karena manusia dengan segala kekurangannya hanya memuja kesempurnaan Sang Maha Sempurna. Seperti manusia manusia memiliki cinta, manusia yang memiliki ketampanan/kecantikan, manusia yang memiliki kecerdasan, dan kebijaksaan bahkan kemuliaan itu sesungguhnya hanya berasal dari satu hembusan nafasNya. Hanya satu hembusan nafas, namun cinta hingga kemuliaan dari "seseorang" sungguh sudah kau nikmati begitu indah, sangat indah. Bagaimana dengan kesempurnaan Tuhan? Beribu? Berjuta? Perlukah kita hitung jumlah bintang di langit? perlu juga kah kita ukur dalamnya samudera? Jauh, sungguh jauh melebihi itu semua. Cinta dan kemuliaanNYA tidak sebanding dengan itu semua untuk kita.
menuntut kesempurnaan, karena manusia dengan segala kekurangannya hanya memuja kesempurnaan Sang Maha Sempurna. Seperti manusia manusia memiliki cinta, manusia yang memiliki ketampanan/kecantikan, manusia yang memiliki kecerdasan, dan kebijaksaan bahkan kemuliaan itu sesungguhnya hanya berasal dari satu hembusan nafasNya. Hanya satu hembusan nafas, namun cinta hingga kemuliaan dari "seseorang" sungguh sudah kau nikmati begitu indah, sangat indah. Bagaimana dengan kesempurnaan Tuhan? Beribu? Berjuta? Perlukah kita hitung jumlah bintang di langit? perlu juga kah kita ukur dalamnya samudera? Jauh, sungguh jauh melebihi itu semua. Cinta dan kemuliaanNYA tidak sebanding dengan itu semua untuk kita.
Maka nikmata manalagi yang kita dustakan?
Semua memiliki proses, perjalanan tidak selamanya lurus, kadang berliku dan kadang pula terjal serta berlubang. Beberapa kali kita jatuh untuk menggapai kenikmatan? Sebaiknya jangan dihitung berapa kali kita jatuh, tapi ingat selalu sudah berapa kali kita bangkit. Masalah bukan racun, justru itu bumbu kehidupan yang menjadikanmu ada. Jalanilah! Usaha itu penting, tapi jangan lupakan kekuatan Doa. Seorang teman pernah berkata "tidak perlu meminta banyak, melainkan banyak-banyaklah meminta". Hingga pada akhirnya, hasil yang kau capai dari usaha dan jawaban atas doa itu akan kita raih dalam satu tujuan bersama. Mati dalam pelukanNya. Orang-orang tersenyum saat kita terlahir dengan menangis, dan kelak semoga kita tersenyum ketika orang-orang menangis menyaksikan kepergian kita.
"Selalu ada harapan ketika manusia mulai merasa tidak ada lagi harapan, Tuhan Yang Mahamengetahui apa yang segala di bumi, Tuhan tidak tidur, GOD always in ur hearth" Dengarkan kata hati, karena Tuhan bersuara lewat hati. Selamat untuk semua yang terselamatkan nanti di akhir zaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar