Banyak anak muda di zaman sekarang ini ngga tau, apa sih sebenernya arti dari pacaran ?!
mereka hanya tau pacaran itu bermesraan,berciuman, berpegangan tangan, mungkin ada yang sampai lewat batas. pacaran anak dizaman sekarang ini hampir 85% sudah lewat batas yang biasanya di lakukan orang-orang yang sudah pernah nikah.
padahal pacaran yang sehat itu ngga mesti seperti kayak diatas, banyak kegiatan yang lebih berguna di bandingkan dengan hal-hal yang negativ. pacaran sih bole aja tapi jangan sampai lewat batas. setidaknya yang sewajarnya aja deh. asiiiikkkkkkk kok !!!!!!
Banyak yang bilang kalau ngga pacaran berarti udik, katrok, ngga beken lah, atau lebih kasarnya ngga laku dan sebagainya. padahal semua itu adalah pengaruh buruk agar kita terjerumus dijalan yang salah. Tanpa pacaran sebenernya lebih menyehatkan, KENAPA ???!!!
karena kita ngga akan buang-buang air mata untuk orang yang telah menyakiti hati kita sendiri, belajar lebih konsen karena kalau kita pacaran pasti kita mikir(lg ngapain ya dia?, udah makan belum ya?,dll) mungkin itu masih contoh yang wajar banget. tapi gimana ya kalau pacar tersebut selingkuhin kita.
karena kita ngga akan buang-buang air mata untuk orang yang telah menyakiti hati kita sendiri, belajar lebih konsen karena kalau kita pacaran pasti kita mikir(lg ngapain ya dia?, udah makan belum ya?,dll) mungkin itu masih contoh yang wajar banget. tapi gimana ya kalau pacar tersebut selingkuhin kita.
hm.. ngga bayangin deh apa yang kita pikirkan pasti semuanya jadi terbengkelai(salah satunya belajar) gara-gara mikirin dia. Jadi tanpa pacaran sii sbenernya enak banget. karena kita ngga akan merasakan sakitnya patah hati.
Bukan karena ini pacaran itu ngga bole,cuma kalau bole disaranin sii lebih baik pacaran itu yang sehat aja.
misalnya pacaran bukan untuk berbuat maksiat tetapi pacaran untuk kebaikan diri sendiri, dia dan untuk masa depan yang lebih baik.
- pacaran sehat terbagi menjadi 5 yaitu :
- Sehat fisik. Pacaran dikatakan sehat secara fisik jika dalam aktivitas berpacaran tersebut tidak ditemui adanya kekerasan secara fisik. Nah, itu berarti bahwa walaupun remaja putra secara fisik memang lebih kuat dari remaja putri, bukan berarti remaja putra dapat seenaknya menindas ataupun memanipulasi remaja putri secara fisik.
- Sehat psikis. Pacaran dikatakan sehat secara psikis, jika sepasang individu yang menjalaninya mampu saling berempati serta mengungkapkan dan mengendalikan emosinya dengan baik, saling percaya, saling menghargai, dan saling menghormati. Dengan demikian, hubungan di antara keduanya menjadi lebih nyaman, saling pengertian, dan juga ada keterbukaan.
- Sehat emosional.Hubungan kita dengan orang lain akan terjalin dengan baik apabila ada rasa nyaman, saling pengertian dan keterbukaan. Kita enggak cuma dituntut untuk mengenali emosi diri sendiri, tetapi juga emosi orang lain. Dan yang penting lagi adalah bagaimana kita mengungkapkan dan mengendalikan emosi dengan baik. Kita memang enggak boleh juga melakukan kekerasan nonfisik, marah-marah, apalagi mengumpat-umpat orang lain, termasuk pacar kita.
- Sehat sosial. Pacaran dikatakan sehat secara sosial jika aktivitas berpacaran tersebut tidak bersifat saling mengikat atau mengisolasi pasangan. Artinya, walaupun remaja putra dan putri terikat dalam komitmen pacaran, namun hubungan sosial masing-masing mereka dengan individu lain tetap harus dijaga dan sebaiknya remaja putra atau putri tidak hanya terfokus pada pacar atau pasangannya saja.
- Sehat seksual. Kemudian, pacaran juga harus sehat secara seksual. Secara biologis, kaum remaja mengalami perkembangan dan kematangan seks. Tanpa disadari, pacaran juga mempengaruhi kehidupan seksual seseorang. Kedekatan secara fisik dapat mendorong keinginan untuk melakukan kontak fisik yang lebih jauh. Jika hal itu diteruskan dan tidak terkontrol, maka dapat menimbulkan hal-hal yang sangat berisiko. Karena adanya resiko yang harus ditanggung akibat tindak seksual yang mereka lakukan, maka aktivitas percaran yang mereka lakukan tidak lagi disebut sebagai pacaran yang ”sehat”.
- Ada juga 2 faktor yang mempengaruhi prilaku seksual si remaja tersebut antara lain :
- Faktor Internal. Pengaruh yang berasal dari dalam diri kita. Bagaimana kita mengekspresikan perasaan, keinginan, dan pendapat tentang berbagai macam masalah. Menentukan pilihan ataupun mengambil keputusan bukan hal yang gampang. Dalam memutuskan sesuatu, kita harus punya dasar, pertimbangan, dan prinsip yang matang.
- Faktor Eksternal. Perilaku seks di antara kita juga dipengaruhi oleh faktor- faktor dari luar. Contohnya:Kemampuan orangtua mendidik kita akan memengaruhi pemahaman kita mengenai suatu hal, terutama masalah seks.Agama mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk. Pemahaman terhadap apa yang diajarkan agama akan memengaruhi perilaku kita.Remaja cenderung banyak menghabiskan waktu bersama teman sebayanya sehingga tingkah laku dan nilai-nilai yang kita pegang banyak dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan kita.
- Tips-tips menghindari pacaran yang tidak sehat, misalnya :
- banyak beribadah (menurut agama masing-masing)
- meminta perlindungan dari TUHAN agar tidak terjerumus dijalan yang salah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar